Dunia pendidikan Indonesia bersiap menyambut babak baru.
Lupakan sejenak kurikulum yang kaku dan padat materi. CP atau Capaian Pembelajaran terbaru ini dirancang untuk mendukung Kurikulum Merdeka dengan pendekatan yang lebih segar, fleksibel, dan relevan dengan zaman. Intinya adalah menggeser fokus dari “apa yang harus diajarkan guru” menjadi “apa yang harus bisa dilakukan siswa”.
Capaian Pembelajaran (CP) terbaru tahun 2025 didasarkan pada Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 046/H/KR/2025. Peraturan ini ditetapkan pada tanggal 16 Juli 2025 dan menjadi dasar hukum untuk penerapan Kurikulum Merdeka di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan menengah .
Keputusan ini menggantikan peraturan sebelumnya, yaitu Keputusan Kepala BSKAP Nomor 032/H/KR/2024, dan mencakup kompetensi yang harus dicapai peserta didik di setiap fase pembelajaran. CP 2025 dirancang untuk mendukung pembelajaran mendalam (deep learning), integrasi teknologi, dan relevansi dengan dunia nyata, serta menekankan penguatan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
Terdapat keterkaitan antara Capaian Pembelajaran (CP) terbaru 2025 dengan Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025. Permendikdasmen 13/2025 merupakan peraturan yang mengatur kerangka dasar kurikulum, termasuk pelaksanaan Kurikulum Merdeka, yang menjadi landasan bagi CP 2025.
Jadi, apa sebenarnya yang membuat CP 2025 ini begitu istimewa? Mari kita bedah bersama!
Apa Itu Capaian Pembelajaran (CP)?
Sederhananya, Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai siswa pada setiap akhir fase pembelajaran. Kompetensi ini mencakup tiga hal: pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dirangkai menjadi satu kesatuan utuh.
Bedanya dengan kurikulum lama, CP tidak disajikan seperti daftar belanjaan materi yang harus dikejar tayang. Sebaliknya, CP disusun dalam bentuk narasi yang komprehensif. Tujuannya adalah memastikan proses belajar siswa berjalan mulus dan berkesinambungan, dari jenjang PAUD hingga lulus SMA/SMK.
Kunci Utama CP 2025: Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

Inilah kata kunci yang paling sering disebut-sebut: deep learning atau pembelajaran mendalam. Ini bukan berarti siswa harus belajar sampai larut malam, ya!
Deep learning adalah pendekatan yang mendorong siswa untuk benar-benar memahami sebuah konsep, bukan sekadar menghafalnya untuk ujian. Tujuannya agar ilmu yang dipelajari benar-benar melekat, bermakna, dan bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.
Bagaimana caranya? Guru didorong untuk menerapkan metode pembelajaran aktif seperti:
- Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Siswa belajar dengan mengerjakan proyek nyata.
- Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Siswa dihadapkan pada masalah riil untuk dipecahkan.
Dengan cara ini, suasana belajar menjadi lebih hidup, kolaboratif, dan pastinya lebih menyenangkan.
Struktur Baru Berbasis Fase, Bukan Lagi Kelas
Salah satu perubahan paling mendasar adalah struktur pembelajaran yang kini berbasis fase perkembangan, bukan lagi tingkatan kelas yang kaku. Ini adalah jawaban untuk mengatasi perbedaan kecepatan belajar setiap anak.
Dengan sistem fase, guru memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan materi dengan tingkat kesiapan siswa, bukan sekadar label kelasnya.
Rincian Fase Pembelajaran
Struktur fase dalam CP 2025 dibagi sebagai berikut:
- Fase Fondasi: Untuk jenjang PAUD (usia 2–6 tahun).
- Fase A: Untuk Kelas 1–2 SD/MI.
- Fase B: Untuk Kelas 3–4 SD/MI.
- Fase C: Untuk Kelas 5–6 SD/MI.
- Fase D: Untuk Kelas 7–9 SMP/MTs.
- Fase E: Untuk Kelas 10 SMA/SMK.
- Fase F: Untuk Kelas 11–12 SMA/SMK.
Apa Saja yang Baru dan Berbeda di CP 2025?
Selain deep learning dan sistem fase, ada beberapa pembaruan menarik lainnya yang patut Anda ketahui.
Fokus pada Kompetensi Nyata dan Karakter
CP 2025 sangat menekankan pada pembentukan karakter yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. Siswa tidak hanya dituntut cerdas secara akademis, tetapi juga harus beriman, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan mampu bergotong royong.
Pembelajaran juga dibuat relevan dengan dunia nyata. Misalnya, siswa SMK bisa terlibat dalam simulasi dunia kerja, sementara siswa lainnya mengerjakan proyek yang bermanfaat bagi komunitas di sekitarnya.
Teknologi Masuk Kurikulum
Menjawab tantangan era digital, Kurikulum 2025 memperkenalkan mata pelajaran pilihan seperti Coding dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). Mata pelajaran ini akan mulai ditawarkan di tingkat SD kelas atas dan SMP.
Namun, penerapannya tidak dipaksakan. Sekolah diberi keleluasaan untuk menawarkannya tergantung pada kesiapan sarana dan prasarana, seperti ketersediaan komputer dan akses internet.
Fleksibilitas untuk Sekolah
Semangat Kurikulum Merdeka sangat terasa di sini. Satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan kurikulum operasionalnya sendiri sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di daerahnya.
Bagi sekolah yang merasa belum siap, pemerintah juga memberikan masa transisi. Artinya, sekolah tersebut masih diperbolehkan menggunakan Kurikulum 2013 sambil terus berbenah untuk menerapkan kurikulum baru.
Contoh Praktis: Seperti Apa Penerapannya di Kelas?
Agar lebih mudah membayangkannya, mari lihat contoh sederhana:
- Di kelas Bahasa Indonesia SMP (Fase D): Dulu mungkin siswa hanya diminta menganalisis unsur intrinsik cerpen. Sekarang, mereka bisa diberi tugas melakukan riset sederhana tentang kuliner lokal, lalu menuliskannya dalam bentuk teks laporan faktual yang informatif.
- Di kelas PAUD (Fase Fondasi): Belajar konsep Tuhan tidak lagi sebatas menghafal doa. Anak-anak diajak untuk mengamati alam, mensyukuri ciptaan-Nya, dan belajar menghargai teman melalui permainan. Ini adalah bagian dari elemen “Nilai Agama dan Budi Pekerti”.
Sebagai fakta menarik, dokumen resmi CP 2025 beserta seluruh lampirannya mencapai 2.042 halaman.
Siap Menyambut Perubahan?
CP Terbaru 2025 jelas bukan sekadar perubahan administratif. Ini adalah sebuah transformasi filosofis yang bertujuan menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat. Generasi yang tidak hanya dijejali informasi, tetapi juga dibekali keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan karakter yang kuat untuk menghadapi masa depan.
Perubahan ini tentu membutuhkan adaptasi dari semua pihak, terutama para guru sebagai garda terdepan. Namun, dengan semangat kolaborasi dan kemauan untuk terus belajar, wajah pendidikan Indonesia yang lebih cerah sudah di depan mata.
Link Download CP Terbaru 2025: https://drive.google.com/file/d/1m0eDY7ADcSU7FA-wZwVm-qr3X75H1BYs/view